Senin, 24 November 2014

Cara Setting Mikrotik

Langkah-langkah setting mikrotik :
1. Mengaktifkan DCHP Client.
Dalam hal ini Modem ADSL sudah harus terhubung ke interface BACKBONE dan dalam keadaan aktif.
Click :  IP –>> DHCP Client— Click tanda (+)—>> pada interface pilih BACKBONE —>> click OK
Jika Modem ADSL pada keadaan aktif, maka akan terlihat pesan “bond” pada status yang dimaksud. Namun jika yang terlihat “searching” terus menerus, maka silahkan cek koneksi ADSL anda sampai pesan “bond” muncul. Ini artinya MikroTik anda sudah mendapat IP dari Moden ADSL.
Mengaktifkan DHCP Client
Mengaktifkan DHCP Client
Step pertama selesai. Kita akan melanjutkan dengan langkah ke dua.
2. Menentukan IP Address Server Hotspot
Click : IP–>> addresses
Disini anda akan melihat sebuah IP address dari hasil langkah pertama. Yaitu IP Address yang diberikan oleh Modem ADSL : 192.168.10.17. ( Modem anda mungkin saja berbeda ).
Selanjutnya kita akan membuat sebuah IP address untuk Server Hotspot. Misalkan disini akan kita buat dengan menggunakan IP Address 192.168.1.1/24. ( IP address ADSL harus berbeda dengan IP Hotpsot server ).
Click :  tanda (+)–>> masukkan IP address— pilih interface HOTSPOT—click ok
Anda tidak perlu mengisi bagan Network dan Broadcast. Kolom ini akan terisi sendiri ketika anda meng-clik ok.
Membuat IP address server
Membuat IP address server
Langkah ke dua sudah selesai. Langkah terakhir adalah :
3. Mensetup Server Hotpsot
Langkah terakhir yang akan kita lakukan adalah mensetup Server Hotpsot.
Click : IP –>> Hotspot–>>Server–>>Hotspot Setup
Membuat Server Hotspot
Membuat Server Hotspot
Pilih interface : HOTSPOT
Click saja  :  Next –>> next–>> next –next  ( tidak perlu merubah apapun ), sampai pembuatan server selesai dan akan muncul gambar seperti dibawah ini :
Server Completed
Server Completed
Langkah ke tiga selesai.
Nah selesailah sudah panduan 3 langkah menseting mikrotik. Anda sudah dapat mere-boot Mikrotik anda dan siap untuk digunakan. Pastikan PC anda berada pada option Dynamic IP atau siap untuk menerima IP dari MikroTik.
Selanjutnya ketika anda membuka browsher, maka akan muncul menu login mikrotik. Masukkan user “admin”  tanpa password dan anda sudah dihantar ke Internet.
Menu Login mikrotik
Menu Login mikrotik
Terhubung ke Internet
Terhubung ke Internet
Jadi inilah cara yang benar untuk menseting MikroTik secara dasar.

Minggu, 16 November 2014

Cara Setting dan Cara Kerja Access Point

Access Point adalah ;

   Sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station.

Karakteristik Access Point ;

Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:

  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses

Cara Kerja Access Point ;


Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  4. dsb
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

Wireless access point pada dasarnya bekerja pada teknologi sirkuit yang dibuat oleh komputer pribadi Anda, router dan perangkat jaringan nirkabel seperti wireless access point. Ini mulai bekerja ketika mengaktifkan sistem operasi Anda dan kemudian menghubungkannya dengan jaringan nirkabel dan ketika anda masukkan URL dalam jendela browser Anda yang mendukung wireless access point Anda.

Kemudian langkah ini informasi terhadap server gerbang jalan WAP, tempat pengolahan atau menerjemahkan data yang dilakukan. Ini gerbang WAP Server cara menerjemahkan data dari format sederhana untuk HTTP formatr dan setelah terjemahan mengirimkannya ke situs web dengan bantuan router yang terhubung. Ketika situs web menerima data yang diterjemahkan, ia akan mengubahnya menjadi dokumen HTML, di sini mengirim dokumen ini lagi ke server wireless access point yang mengubah dokumen ke format baru, kali ini format akan WML.

Kemudian data ini dikonversi dengan bantuan router kirim ke antena terdekat. Sekarang dengan bantuan antena radio gelombang melanjutkan routing data diterjemahkan dan mengirimkannya akses nirkabel perangkat jalur, menerima data dan tampilan pada layar dengan bantuan dari jendela browser.



Ringkasan Jaringan Komputer


Jaringan komputer pada perkembangan ini menjadi sangat dibutuhkan oleh user karena banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan jaringan komputer dengan terkoneksinya satu komputer dengan yang lainnya. Jaringan komputer memiliki berbagai manfaat seperti memudahkan pengguna, mengatasi jarak, mobiitas tinggi serta pengguna menjadi lebih efisien dalam penggunaan jaringan komputer. Selain itu jaringan komputer memiliki banyak keuntungan juga seperti lebih hemat, dapat mengontrol pengguna lain, lebih cepat serta mudah dalam penggunaannya.
Jaringan merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat komputer tambahan dan perangkat jaringan lainnya yang saling terhubung dengan menggunakan media tertentu dengan aturan yang sudah ditetapkan. Perangkat Komputer teridri dari : komputer (di dalam ada perangkat yang menghubungkan dgn jaringan misal (NIC, Modem), Printer, dan Scanner. Perangkat Jaringan (akan dibicarakan lebih lanjut) seperti ; NIC, Modem, Hub, Switch, Router, Firewall. Media yang digunakan Kabel dan non Kabel (wireless). Manfaat penggunaan jaringan komputer; Resource Sharing (Pembagian sumber daya): berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk; Komunikasi: surat elektronik, instant messaging, chatting; Akses informasi: web browsing; Membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up-to-date; Sebagai Sistem penyimpanan data terpusat ataupun terdistribusi yang memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda serta membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

            Terdapat tiga macam jaringan computer;  LAN, Jaringan dengan Area Lokal; MAN, Jaringan dengan Area Metropolitan; WAN, Jaringan dengan Skala Area Yang Luas. LAN beroperasi pada area yang terbatas, koneksi peralatan berdekatan, menyediakan fulltime konektifitas, kendali jaringan dibawah administratsi local. Metropolitan Area Network meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi; menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.
 Terdapat beberapa jenis koneksi jaringan seperti; Bus, Star, Ring, Extended Star, Hirarchical, Mesh. Dalam prakteknya Koneksi Star yang paling luas dipakai dan koneksi Star paling banyak memakai media UTP. Topologi Bus menggunakan kabel tunggal dan semua komputer terhubung dengannya. Koneksi star dalam teknisnya yakni semua komputer terhubung ke suatu titik pusat (biasa disebut concentrator).  Peralatan yang dipakai sebagai concentrator adalah hub atau switch, topologi yang paling umum dipakai. Satu komputer terkoneksi ke komputer berikutnya sampai terakhir dan kembali ke komputer pertama topologi ring.
Pada awal 1980-an International Organization for Standardization (ISO), suatu badan dunia yang mengatur standarisasi-standarisasi mengeluarkan sebuah konsep Open System Interconnection (OSI) yang secara konseptual menjelaskan bagaimana proses komunikasi data yang terjadi dalam jaringan komputer. Model OSI membagi kompleksitas komunikasi data dari asal(source) ke tujuan (destination) dengan melalui lapisan-lapisan (layer), dimana setiap lapisan secara jelas mempunyai fungsi dan hubungan yang saling terkait. Model OSI ini terdiri dari 7 layer. Sedangkan untuk model riil bagaimana kedua komputer saling berhubungan maka digunakan konsep TCP/IP yang dikeluarkan oleh Department of Defense (DoD) yang membagi layer komunikasi menjadi 4 layer.
Model Osi, untuk kemudahan pembelajaran kita menggunakan Model OSI, untuk implementasi menggunakan TCP/IP, berbentuk layering. Dalam penggunaan TCP/IP, layer Network, berisikan layer phisik dan datalink yang merupakan perangkat keras jaringan. Ethernet bekerja pada layer ini. Layer Internet Protocol, Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi pengalamatan dan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data.n Layer Transport, Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak simulaneously). Layer Aplikasi, sebagai interface user berupa program aplikasi untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP.
Physical Layer, merupakan lapisan terbawah dari OSI. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap masalah pemindahan data dari hardware satu ke hardware lain. Lapisan ini mendefinisikan tentang media penghantar, jenis konektor, serta aturan pensinyalan. Beberapa Media yang dipakai di jaringan : Tembaga, Coaxial, Twisted Pair, Fiber Optik, Wireless.
Data link layer, merupakan Layer 2 pada Model OSI. Bertujuan menyediakan koneksi antara dua komputer/host dengan menggunakan pengalamatan secara fisik/Hardware Addressing. Komunikasi hanya bisa terjadi jika kedua host/komputer yang berkomunikasi tahu alamat fisik masing-masing. Pengalamatan secara fisik biasa disebut MAC Address. MAC Address Diambilkan dari ID NIC masing-masing komputer. Pengiriman data berfungsi ntuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara logic. pengalamatan secara logik biasa disebut dengan IP Address (nomor IP), berada pada layer network. Nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan. Namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh NIC  (Network Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik. Penentuan waktu pengiriman data yang tepat apabila suatu media sedang terpakai, hal ini perlu melakukan suatu deteksi sinyal pembawa. Pada Ethernet menggunakan metode Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection(CSMA/CD). Pada jaringan yang dapat melakukan akses secara bersamaan simultan. Maka bila Host A mengirimkan data ke Host D, maka Host B dan C akan melakukan deteksi jalur, dan apabila jalur sedang dipakai maka Host B dan C akan menunggu terlebih dahulu.
Metode CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya (Listen). Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. Error Checking Pengiriman Data, Data-Link dapat melakukan deteksi error dan memberikan peringatan (notification) kepada lapisan diatasnya,bahwa terjadi kesalahan transmisi. Teknik yang digunakan error ddetection adalah Frame Check Sequence (FCS) dan Cyclic Redundancy Check (CRC). Data Link tidak melakukan error-correction.
Network Layer, fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing (coming soon). Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data. Pengalamatan pada layer network merupakan pengalamatan secara logical. Pengalamatan logic, biasa disebut dengan IP Address (nomor IP).Nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk mengidentifikasi komputer pada jaringan. Namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh NIC  (Network Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.Pengalamatan dikomputer yakni layer 2 (Ethernet) dan Layer 3 (IP) Addresses dibutuhkan;
o  Layer 2 / MAC address
n  Ada pada NIC
n  Tidak pernah berubah
n  Identitas nyata dari perangkat
o  Layer 3 / Protocol address
n  Di set dengan software (Sist. Operasi)
n  Bisa berubah jika kita berpindah tempat
ARP kepanjangan dari Address Resolution Protocol, suatu protokol yang bertugas mengolah pengalamatan logik dan fisik jaringan. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi Mapping antara IP-address dan Ethernet Card. Tabel arp didapatkan dari request (broadcast) ke jaringan. Berada pada layer 3 Jaringan. Skema IP Addressing, IP Address terdiri 32 bits terbagi menjadi dua bagian Bagian networkID dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan lebih lanjut).
32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri dari 8 bit.            
Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.
Netmask, Pada Pengalamatan Logik, selain butuh nomor IP dibutuhkan netmask atau subnetmask. Netmask besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask :
l  255.0.0.0
l  255.255.0.0
l  255.255.255.0.
n  Hal tadi biasa disebut class, dikenal tiga class :
l  Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
l  Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
l  Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0
IP dan Mask, Pengalamatan Logik merupakan Gabungan antara IP dan Netmask. Penulisan biasanya sbb :
l  IP                    : 202.95.151.129
l  Netmask          : 255.255.255.0
Perhitungan antara IP dan Netmask akan menghasilkan NetworkID (cooming soon).
        IP Adress terdiri dari 2 bagian; Nomor network, Biasa disebut NetworkID (NetId) dalam satu jaringan NetID untuk semua jaringan sama. Nomor host (HostId), ini yang biasa disebut IP Address, dalam satu jaringan tidak ada yang nomor IP-nya sama. Network ID, host/Komputer pada sebuah jaringan pada dasarnya hanya bisa berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang satu jaringan dengan  komputer tersebut. NetID harus sama. Subnet mask yang menentukan NetworkID dan yang mana sebagai porsi nomor komputer/host. Biasanya semua yang bernilai 0 pada pengalamatan jaringan itulah yang disebut NetworkID (Tapi tidak selalu). Peralatan jaringan layer 3, Routers menggunakan NetworkID ketika dia butuh untuk memforward data ke Jaringan yang lain.
        Subnetting merupakan pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting. Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI. Kongesti pada jaringan. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 LAN. Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri. Subnet Berdasarkan jumlah jaringan.Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner. Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255 à 11111111. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID. Dari 255 à 11111111  à jumlah bitnya adalah 8. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2. Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama. Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID : à 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24). Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu : 192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash 255.255.255.0. xxx à menunjukkan hostID antara 0-255. Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 à 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask). Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.
        Cara pembentukan subnet, Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range 192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255).